"Empat puluh rumah ke depan, belakang dan samping hampir seluruhnya saya berhutang pada mereka, hingga pada akhirnya terpaksa saya harus menjual rumah saya untuk membayar hutang dan itupun belum bisa menutupi hutang-hutang saya,"tutur Bu Supik.
"Dulu ketika suami saya sakit, ibu saya sakit, anak saya pun mengalami keterbelakangan mental, semuanya membutuhkan biaya yang sangat yang besar. Saya menjadi tulang punggung, pendapatan saya yang kecil tidak bisa menutupi biaya pengobatan ibu, suami dan anak saya," imbuhnya.
Ibu Supik adalah janda berusia 45 tahun. Ia tinggal di Desa Cangkring, Kecamatan Bluluk, Lamongan. Suaminya telah lebih dulu tiada, akibat sakit yang sudah lama dideritanya. Sekarang ia hidup bersama ketiga anaknya, dengan kondisi anak pertamanya mengidap penyakit epilepsi.
Sejak suaminya sakit, ia menjadi tulang punggung keluarga, padahal Bu Supik hanyalah sebagai buruh tani. Pada saat suaminya sakit pula, ibu kandung dan anak pertamanya sakit, hingga ketiganya memerlukan biaya pengobatan yang sangat besar.
Namun, karena penghasilan yang tidak cukup, ia terpaksa berhutang ke tetangga. Sudah empat puluh rumah depan,belakang dan samping yang ia hutangi. Semua ia lakukan demi cintanya pada keluarga.
Penghasilan yang kecil membuat Bu Supik tidak mampu membayar hutangnya. Belum lagi, ia diagnosa dokter mengidap penyakit lambung yang mengharuskannya bolak-balik ke rumah sakit. Namun, ia harus tetap berjuang menjadi tulang punggung keluarganya dan memperjuangkan masa depan anak-anaknya
---
Mari bantu mudahkan urusan saudara sesama muslim, karena Allah sudah menjanjikan kemudahan berkali-kali lipat lebih besar bagi orang yang menolong sesamanya
Yuk bantu Bu Supik berjuang melunasi hutang-hutangnya dan memperjuangkan masa depan anak-anaknya
Mari, bagikan sebagian kelebihan yang kita miliki!
Caranya:
1. Klik "Donasi Sekarang".
2. Masukkan nama, email dan nominal donasimu.
3. Pilih metode pembayaran (BCA/BNI/BRI/Mandiri), pilih donasi sekarang.
4. #KawanZakatin akan mendapat laporan via email.
5. Sebarkan informasi kebaikan ini seluas-luasnya.